Sebuah survei dilakukan CNN dan ORC International menyatakan sembilan peratus warga Amerika Syarikat percaya makhluk asing dari luar angkasa (alien) atau makhluk dari dimensi lain terlibat dalam hilangnya pesawatMalaysia Airlines MH370.
Pasukan penyiasat sendiri masih terus melakukan pencarian untuk menemui pesawat MH370, dengan 239 orang di dalamnya, yang hilang dari radar pada 8 March lalu, seperti dilansir surat khabar the Daily Mail, Khamis (8/5).
Jajak pendapat menemukan sebahagian besar orang di Amerika percaya pencarian untuk menemukan MH370 harus terus dilanjutkan, sementara setengah dari mereka percaya pihak pencari melakukan pencarian di tempat yang salah.
Survei juga menunjukkan sebahagian besar (79 peratus) orang percaya tidak ada penumpang yang selamat.
Hanya lebih dari setengahnya (52 peratus) berfikir masyarakat akhirnya akan mencari tahu apa yang terjadi dengan MH370. Namun, 46 peratus lainnya mengatakan masyarakat tidak akan pernah tahu apa yang terjadi.
Survei ini datang di saat sebelas orang yang memiliki hubungan dengan Al-Qaidah ditahan di Ibu Kota Kuala Lumpur dan kedah, dan sedang disoalsiasat mengenai apakah ada keterlibatan antara mereka dengan hilangnya pesawat MH370. Para tersangka, berusia antara 22 tahun dan 55 tahun, didpercayai terdiri atas pelajar, profesional dan para pekerja.
Terorisme dianggap sebagai kemungkinan penyebab hilangnya MH370 oleh warga Amerika, dengan 57 peratus dari mereka yang disurvei mengatakan aksi terorisme mungkin terlibat, meskipun sampai saat ini belum ada kelompok atau organisasi yang menyatakan bertanggung jawab atas hilangnya MH370.
Lebih lanjut, 42 peratus dari warga Amerika percaya para perampas terlibat dalam hilangnya MH370, sementara 52 peratus mengatakan kegagalan mekanik kemungkinan menjadi penyebabnya.
Hanya seperempat dari mereka yang disurvei mengatakan sangat mungkin awak kapal atau pilot pesawat ada hubungannya dengan hilangnya MH370.
Menteri Pelancungan dan Kebudayaan Malaysia Mohammad Nazri Abdul Aziz kemarin mengatakan pemerintah Negeri Jiran itu tidak akan menyuntikkan dana lagi kepada syarikat penerbangan Malaysia Airlines setelah insiden hilangnya MH370.
Malaysia Airlines telah mengalami kemerosotan dalam pemesanan dan menderita kerugian hingga Rp 14,7 triliun, setelah insiden hilangnya MH370 dua bulan lalu dan sedang melakukan restrukturisasi.
Aziz mengatakan pemerintah tidak akan menaruh 'wang lagi' ke maskapai bermasalah itu.
Malaysia Airlines, yang dimiliki oleh pemerintah melalui badan usaha milik negara, sudah menderita kerugian Rp 15,1 triliun selama tiga tahun terakhir dari adanya persaingan ketat dan rute yang tidak menguntungkan, seperti dikutip situs Gulf News.
Aziz menyatakan pemerintah sekarang tidak yakin apa yang dapat dilakukan. Tapi dia menjelaskan menyuntikkan modal baru kepada Malaysia Airlines tentunya bukan sebuah pilihan.Merdeka.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan